Melihat
hal tersebut, maka dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga
dapat mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan seperti minyak
bumi. Melihat potensi dari belimbing wuluh yang tumbuh subur di
Indonesia maka penulis ingin memaparkan penggunaan dari belimbing wuluh
sebagai medai sumber energi alternatif.
Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama avverhoa
bilimbi adalah tanaman asli Amerika yang tumbuh subur di daerah yang
banyak mendapat sinar matahari langsung tetapi cukup kelembaban
udaranya. Belimbing Wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang
memiliki ketinggian mencapai 11 m. Biasanya ditanam di tempat yang cukup
mendapatkan sinar matahari. Batangnya keras dan tidak bercabang banyak.
Buahnya berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan
rasanya asam. Buahnya sering dipakai untuk memasak sehingga sering
disebut juga belimbing sayur ataupun untuk membersihkan noda yang
menempel pada kain seperti kuningan dan tembaga. Daunnya yang kecil
berhadap-hadapan. Bunganya berbentuk bintang dan berwarna merah muda
keunguan. Kandungan dan Khasiat Belimbing Wuluh: Belimbing wuluh
bermanfaat sebagai anti radang karena mengandung flavon. Selain itu,
kaliumnya melancarkan keluarnya air seni (diuretik) sehingga dapat
menurunkan tekanan darah. Belimbing wuluh juga mampu mengeluarkan dahak
dan menurunkan panas. Buahnya mengandung zat: asam-kalium-akolat. Ini
adalah salah satu kegunaan dari belimbing wuluh di luar sebagai sumber
energi alternatif. Belimbing wuluh yang tumbuh subur di
pekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu
menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan
kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini, air belimbing ini disuntikan secukupnya.
Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Alat dan Bahan yang diperlukan:
1) Belimbing Wuluh
2) Blender
3) Gelas plastic
4) Tanah
5) Air
6) Lempeng TEMBAGA (sebagai elektroda positif)
7) Lempeng SENG (sebagai elektroda negatif)
8) Kabel
Cara pembuatan Energi Alternatif dari Blimbing Wuluh:
1) Blender blimbing wuluh sampe halus (jadi jus belimbing wuluh; bukan jus apel ) sehingga diperoleh cairan yang menyerupai air (tanpa serabut/ampas).
2) Siapkan gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun yang mengandung sampah). Gelas tersebut dapat berasal dari sisa minuman air mineral.
3) Masukan jus blimbing wuluh tersebut ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi tanah.
4) Susun berderet gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh
5) Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel masing-masing 15cm)
Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini, air belimbing ini disuntikan secukupnya.
Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Alat dan Bahan yang diperlukan:
1) Belimbing Wuluh
2) Blender
3) Gelas plastic
4) Tanah
5) Air
6) Lempeng TEMBAGA (sebagai elektroda positif)
7) Lempeng SENG (sebagai elektroda negatif)
8) Kabel
Cara pembuatan Energi Alternatif dari Blimbing Wuluh:
1) Blender blimbing wuluh sampe halus (jadi jus belimbing wuluh; bukan jus apel ) sehingga diperoleh cairan yang menyerupai air (tanpa serabut/ampas).
2) Siapkan gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun yang mengandung sampah). Gelas tersebut dapat berasal dari sisa minuman air mineral.
3) Masukan jus blimbing wuluh tersebut ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi tanah.
4) Susun berderet gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh
5) Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel masing-masing 15cm)
6) Susun rangkaian elektroda tersebut ke dalam gelas-gelas
tanah yang telah disiapkan sebelumnya, dengan susunan lempeng
tembaga-lempeng seng-lempeng tembaga dan begitu seterusnya, jadi satu
gelas akan berisi susunan satu lempeng tembaga dan satu lempeng seng
dari rangkaian elektroda yang berbeda
7) Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng tembaga dan gelas terakhir lempeng seng) disambungkan dengan rangkaian elektroda baru ini. Gelas pertama dengan yang rangkaian seng, gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan.
Susunan gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh serta telah dimasukkan elektroda
7) Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng tembaga dan gelas terakhir lempeng seng) disambungkan dengan rangkaian elektroda baru ini. Gelas pertama dengan yang rangkaian seng, gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan.
Susunan gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh serta telah dimasukkan elektroda
Lampu LED yang mampu dibangkitkan oleh Belimbing Wuluh |
8)
Jadilah rangkaian sederhana pembangkit energi alternatif ini. Satu
gelas bisa menghasilkan energi sebesar 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan
energi yang lebih besar tinggal menambahkan jumlah gelas dalam
rangkaian yang akan dibuat. Satu gelas rangkaian ini bisa bertahan
kurang lebih selama 15 hari.
Energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng. Sehingga terciptalah arus listrik. Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh ini mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah batu baterai kering. Bahkan menurut pengalamannya, energi listrik dari belimbing sayur ini dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.